Jumat, 14 Desember 2007

Shalat Khusyu



Oleh : Ainul Yaqien
Al Khusyu secara bahasa bahasa bermakna al-inkhtifaad (merendah),adz-dzul (tunduk), as-sukuun (tenteram). Dalam bahasa arab dikatakan,”Khasya’a, yakhsyau, khusyuan. Watakhasya’a arajulu,” artinya “ia mengarahkan dan menundukan pandangan ke bumi dan merendahkan suaranya.” Wakhasya’a basharu-ar-rajul artinya,”Pandangan laki-laki yang khusyu dan tenang.
Kata khusyu dipergunakan Al-Qur’an dengan makna-makna tersebut, sebagaimana firman Allah SWT,”Dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.”(QS Thaha: 108).
Di dalam ayat lain Allah SWT juga berfirman,”Dan sebagian dari tanda-tanda (kekuasan)-Nya bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus, maka apabila turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur.”(QS Fushshilat:39),
Yakni tanah yang kering dan tandus tak ada tetumbuhan dan hewan yang hidup di bumi. Tapi, ketika turun hujan, bergeraklah dan hiduplahj tanah tersebut. Itulah khusyu menurut bahasa. Tapi jika dilihat dari sisi penggunaannya menurut syara terdapat bermacam lafadz.
Khusyu pertama ditafsirkan dengan hati yang bersimpuh di hadapan Allah SWT dengan tenang dan tunduk. Kedua, tunduk kepada kebenaran. Cirinya, seorang hamba menerima dan tunduk terhadap nasehat dalam masalah yang diperselisihkan. Ketiga, padamnya syahwat yang membara, tenangnya gejolak dada sehingga memancarkan cahaya keagungan dalam hati. Keempat, hati yang tunduk terhadap Dzat yang mengetahui alam ghaib.
Ungkapan di atas tepusat pada satu tititk yaitu hati sebagai tempat khusyu. Sedang tanda-tandanya terpantul pada anggota tubuh. Khusyu tidak akan sempurna kecuali dengan terkumpulnya kondisi-kondisi yang saling mendukung. Ibnul Qayim berkata,”Khusyu, sebenarnya adalah sebuah makna yang menyatu antara pengagungan, kecintaan, ketundukan dan kepasrahan.”
Khusyu ketika shalat tidak terlepas dengan khusunya anggota badan. Adapun orang lalai mengerjakan shalat sepanjang waktu, lalu ingin khusyu dalam shalatnya, tentu akan mengalami kesulitan. Karena itu Allah SWT berfirman, ”Sesungguhnya sangat beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang khusyu dalam shalatnya. (QS Al-Mukminun : 1-2).

Tidak ada komentar: