Jumat, 07 Desember 2007

Sunnah sedekah


Yang dimaksud dengan sedekah sunah adalah sesuatu yang menambah zakat fardhu. Orang yang bersedekah dengan suka rela pasti mencintai dan dicintai Allah, karena ia mampu mengalahkan dirinya yang diciptakan dengan kecenderungan sangat mencintai harta. Allah SWT berfirman,"Dan sesunguhnya ia (manusia) sangat bakhil karena cintanya kepada harta (Al-‘Aadiyaat:8).
Ketika seorang berinfaq karena mengutamakan cinta kepada Rabbnya di atas kecintaan pada dirinya, disertai rasa takut miskin di dunia yang menghalangi untuk berinfak, maka Allah akan memberinya rasa aman di akhirat dari rasa takut.
Allah SWT dalam firman yang lainnnya menyebutkan,"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara sembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati (Al-Baqarah:274).
Allah mencintai hamba-Nya yang dermawan, yang kedua tangannya selalu terbuka lebar untuk memberi. Karena itu Allah melipatgandakan pahala orang bersedekah. Orang-orang yang berjuang melawan hawa nafsunya dengan mengeluarkan harta di jalan Allah hendaknya selalu berjuang ,emjaga dan membersihkan hartanya dari kotoran-kotoran yang haram. Karena sedekah yang akan diterima syaratnya harus berasal dari usaha yang bersih. Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya Allah itu Maha Bersih, Dia tidak menerima kecuali yang bersih (HR Muslim).
Selain mendatangkan kecintaan kepada Allah SWT, sedekah sunnah juga menjadi penghalang dari api neraka dan amarah-Nya, serta menjadi penyelamat berbagai dosa. Rasululah bersabada, "Asedekah akan menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api (HR An-Nasa’i)
Pahala orang yang mengerjakan shalat dan puasa sunnah berbeda-beda sesuai dengan keutamaan tempat dan waktunya. Demikian pula, pahala orang-orang yang bersedekah sunnah, berbeda-beda pula keutamaannya. Dalil tentang keterangan tersebut adalah sabda Rasulullah SAW ketika ditanya oleh sahabat, "Sedekah apakah yang paling utama?" Beliau menjawab,"Anda bersedekah padahal Anda sangat pelit, khawatir miskin, dan Anda mengangan-angankan kaya. Dan Anda tidak lalai sampai tiba saat sakaratul maut, lalu Anda berkata,"Untuk siapakah ini, untuk siapakah itu, dan ini milik siapa?: (HR Al-Bukhari).
Rasulullah SAW selalu mengutamakan orang yang membutuhkan bantuan dari pada dirinya sendiri. Ladang beliau memberikan padanya sedekah berupa makanan kadang berupa pakaian. Beliau sangat beragam dalam memberi dan bersedekah. Kadang dengan cara hibah, sedekah, atau hadiah.
Ainul Yaqien

Tidak ada komentar: