Senin, 10 Desember 2007

Mengokohkan Persaudaraan



Kepribadian yang kuat di satu pihak, mudah sekali menimbulkan dominasi terhadap pihak yang lain; dan selama dominasi itu ada, akan terjadilah tindas-menindas dan hisap-menghisap. Golongan yang ditindas akan berusaha melepaskan diri dan manakala sudah kuat akan berusaha pula membuat revanch. Demikianlah akan terjadi balas-membalas tidak habis-habisnya. Tetapi bukanlah demikian maksudnya dominasi Islam, bukan dominasi kelas, dan jauh sekali dari dominasi ras. Dominasi Islam harus ditujukan kepada persaudaraan dan perasaan. Banyak sekali nash-nash Qur'an dan Hadits yang menekankan persaudaraan dan persamaan itu untuk menjaga dan mengingatkan dengan keras agar jangan terjadi dominasi itu, antara lain surat Al-Hujurat 10 yang artinya : "Sesungguhnya orang-orang Mu'min itu bersaudara,maka perkokohkan persaudaraan di antara kamu'.
Orang-orang mu'min ialah orang-orang yang beriman kepada Allah Yang Maha Tunggal dengan pengertian yang sebesar-besarnya. Allah SWT manjadikan keimanan itu sebagai dasar persaudaraan yang harus diperkokoh, tanpa membedakan bangsa dan warna kulit, sebagaimana hadits yang di riwyatkan Imam Muslim dan lain-lainnya : "Tidak ada kelebihan bangsa Arab dari bangsa Ajam (bukan Arab) dan tidak ada kelebihan orang yang berkulit putih dari orang yang berkulit hitam, melainkan kerena bertaqwa dan beramal shaleh".
Dalam berhubungan dengan agama lain, Allah memberikan tuntunan dalam surat At-Taubah 6 sebagai berikut : "Jika seseorang dari kaum musyrikin meminta perlindungan kepadamu (hai muhammad), maka lindungilah ia, sehingga ia dapat mendengar firman Allah. Sesudah itu, (apabila ia tidak beriman juga), kembalikanlah ia ketempat keamanannya (tampat kaum keluarganya). Demikianlah, karena mereka kaum yang tidak mengetahui". (***)
Ainul Yaqien

Tidak ada komentar: