Jumat, 07 Desember 2007

Cahaya kehidupan


Nabi Muhammad SAW adalah cahaya semesta kehidupan, ini benar diungkapkan oleh Allah SWT, "Hai ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu, Rasul Kami menjelaskan kepadamu banyak dari isi al-kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak pula yang dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan (Cahaya maksudnya adalah Nabi Muhammad SAW dan kitab maksudnya aadalah Al-Qur’an. (QS Al Maidah, 5:15)
Keterangan di atas dipertegas oleh SWT dalam firmannya, "Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan ijin-Nya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi.(QS Al-Ahzab).
Jadi Nabi Muhmmad SAW adalah cahaya dan sinar yang menerangi umat manusia yang saat itu penuh kegelepan menuju ke jalan yang terang benderang.Dan tidak mengapa, jika kita mengatakan bahwa junjungan Muhammad SAW itu cahaya selagi Allah menyatakan beliau dengan sifat itu dan menyebutnya cahaya.
Terdapat keterangan dari para sahabat mengatakan, "Sesungguhnya wajah SAW seperti rembula\n, (HR Nasa’i)
Dan beliau sendiri telah menyampaikan bahwa ketika ibundanya (Siti Aminah) sedang mengandungnya,"Dia melihat cahaya yang menerangi istana-istana Bushra di negeri Syam." (HR Thabrani).
Selain itu masih banyak hadits dan atsar yang menerangkan Nabi Muhammad SAW adalah cahaya. Dan tidak sepantasnya kita menafikan bahwa cahaya tersebut adalah dalam bentuk fisik, karena tidak bertentangan pada kenyataan bahwa beliau bersifat menerangi dan mempunyai cahaya yang berbentuk material itu dengan prinsip dasar akidah.
Perkara yang dilarang adalah menafikan kemanusiaan dari diri Nabi Muhammad SAW karena bertentangan dengan firman-Nya, "Katakanlah: sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku (QS Al-Kahfi, 18:110)
Maka jalan yang selamat dalam masalah tersebut adalah kita memantapkan apa yang sudah dimantapkan oleh Allah SWT pada diri Nbai Muhammad SAW. Dengann demikian, kita menetapkan bahwa Nabi SAW adalah cahaya dan menerangi.
Menetapkan cahaya fisik bagi Nabi SAW itu tidak bertentangan dengan kenyataan bahwa beliau manusia. Rembulan misalnya, tabiat sebenarnya adalah bebatuan dan bersama itu ia juga mempunyai cahaya fisik. Dan Nabi SAW lebih baik dari rembulan dan lebih baik dari seluruh mahluk Allah SWT. Kita memohon kepada Allah SWT semoga memberikan kita petunjuk kepada jalan yang lurus. (***)
Ainul Yaqien

Tidak ada komentar: